Ingin membuat mereka senang dengan hasil latihan akuJakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengatakan ingin memberikan penampilan maksimal di hadapan pelatih baru yang menemaninya hingga empat turnamen di Eropa.
Kehadiran Indra Widjaja yang mengisi slot kepelatihan tunggal putri Pelatnas PBSI, memotivasi Gregoria agar bisa memberikan performa positif termasuk di turnamen BWF Super 1000 All England 2023 di Birmingham, Inggris.
"Ingin main bagus dulu, apalagi tur ini panjang sampai empat (turnamen). Maksudnya bukan karena Koh Indra datang melatih saja, tapi ingin membuat mereka senang dengan hasil latihan aku," kata Gregoria dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Pertemuan sektor tunggal putri Pelatnas Cipayung dan Indra Widjaja terbilang anyar, namun baik pelatih dan para atlet berusaha untuk menyatukan pandangan dan kekompakan secara cepat.
Kehadiran Indra yang berdekatan dengan jadwal tur Eropa yang padat, membuatnya harus bisa membaur dengan para anak didiknya di Cipayung.
Baca juga: Indra Widjaja resmi tangani tunggal putri Pelatnas PBSI
Gregoria pun mengaku masih beradaptasi, apalagi setiap pelatih punya gaya didik yang berbeda-beda. Namun selama latihan singkat di Jakarta, Gregoria menyebutkan bahwa Indra belum banyak memberikan arahan teknis karena waktu persiapan yang terlalu sempit.
"Sejauh ini mungkin dari aku, Koh Indra, dan anak-anak lainnya pasti harus adaptasi karena biasanya beda pelatih beda style," ungkap pebulu tangkis peringkat ke-14 dunia itu.
Di sisi lain, Gregoria juga bersyukur karena akhirnya tunggal putri Pelatnas PBSI punya pelatih selain Herli Djaenudin. Selama ini Gregoria melihat sektor yang ia diami memang kekurangan tenaga pelatih.
"Jadi saat dengar ada pelatih baru, berarti Kak Herli sudah tidak sendiri lagi. Kasihan juga melihat Kak Herli pegang delapan atlet. Ya senang sekarang sudah ada yang membantu, apalagi Koh Indra juga pelatih yang bagus," pungkas Gregoria.
Baca juga: Gregoria dapat masukan positif dari pelatih baru jelang All England
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023